Entertainment

Makan Emosional dalam Keluarga India: Strategi Mengatasi | kesehatan

Baijarafshan Shiraz, New Delhi

Makan secara emosional adalah fenomena umum di banyak keluarga, tidak terkecuali keluarga di India. Makanan memainkan peran sentral dalam budaya India, karena sering dikaitkan dengan perayaan, kenyamanan, dan cinta. Namun ketika makan secara emosional menjadi mekanisme untuk mengatasi stres, kebosanan, atau emosi negatif lainnya, hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan dan hubungan yang tidak sehat dengan makanan.

Mengatasi Makan Emosional di Keluarga India: Strategi dan Solusi Mengatasi yang Efektif (Kredit Foto: Twitter/LifestyleSoln) {{^userSubscribed}} {{/userSubscribed}} {{^userSubscribed}} {{/userSubscribed}}

Dalam sebuah wawancara dengan HT LIfestyle, Dr Rajiv Kovil, Kepala Diabetes di Zandra Healthcare dan Salah Satu Pendiri Inisiatif Rang De Neela, berbicara tentang masalah makan emosional dalam keluarga di India dan menawarkan strategi untuk memerangi perilaku ini. Menurutnya, salah satu tantangan utama makan emosional dalam keluarga di India adalah penekanan budaya pada makanan sebagai sumber kenyamanan dan ekspresi cinta.

Hindustan Times – Sumber berita terhangat tercepat! Bacalah sekarang.

Ia berkata, “Dalam keluarga di India, merupakan hal yang lumrah bagi anggota keluarga, terutama para ibu, untuk mengungkapkan kasih sayang dan perhatian dengan memasak dan menyajikan makanan yang lezat. Hal ini menciptakan hubungan yang mendalam antara emosi dan makan, sehingga sulit untuk memisahkan keduanya. Selain itu, memiliki akses terhadap makanan ringan dan manisan India yang lezat dan berkalori tinggi dapat membantu mengembangkan kebiasaan menggunakan makanan untuk mengatasi emosi.”

{{^userSubscribed}} {{/userSubscribed}} {{^userSubscribed}} {{/userSubscribed}}

Dr Rajiv Kovil menyarankan:

  • Langkah pertama untuk mengatasi makan emosional adalah mengenali dan mengakui perilaku tersebut. Penting untuk mengenali faktor-faktor pemicu makan emosional, seperti stres, kebosanan, kesepian, dan emosi negatif lainnya. Membuat jurnal dapat menjadi alat yang berguna dalam mengidentifikasi pola dan memahami emosi di balik keinginan untuk makan. Dengan menyadari pemicu-pemicu ini, individu dapat mulai menemukan cara alternatif untuk mengatasi emosinya dibandingkan beralih ke makanan.
  • Salah satu strategi yang efektif adalah dengan mengembangkan seperangkat mekanisme penanggulangan yang sehat yang dapat Anda gunakan daripada makan secara emosional. Berpartisipasi dalam aktivitas seperti berolahraga, melatih kesadaran atau meditasi, mendengarkan musik, atau melakukan hobi dapat membantu meredakan emosi negatif dan memberikan jalan keluar yang sehat untuk menghilangkan stres. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya meringankan tekanan emosional, tetapi juga berkontribusi terhadap kesejahteraan dan perawatan diri secara keseluruhan.
  • Menciptakan lingkungan yang mendukung sangat penting untuk mencegah makan emosional. Di rumah tangga di India, dimana makanan sering menjadi pusat pertemuan sosial, penting untuk berkomunikasi secara terbuka tentang makan secara emosional dan dampaknya terhadap kesehatan. Anggota keluarga dapat berkumpul untuk saling mendukung dalam menemukan cara alternatif untuk mengatasi emosi negatif dan mendorong kebiasaan sehat. Berbagi perasaan dan pengalaman dapat membantu individu merasa dipahami dan tidak sendirian dalam perjuangan mereka.
  • Mengembangkan pendekatan makan yang penuh kesadaran adalah strategi efektif lainnya untuk mengatasi makan emosional. Makan dengan penuh kesadaran melibatkan kehadiran dan kesadaran penuh saat makan dan memperhatikan rasa, tekstur, dan sinyal kenyang. Hal ini dapat membantu individu membedakan antara rasa lapar yang sebenarnya dan rasa lapar emosional. Makan dengan penuh kesadaran juga mendorong makan dengan lebih lambat dan sadar, sehingga memungkinkan individu menikmati makanannya dan mencegah makan berlebihan.
  • Perencanaan dan persiapan makan juga dapat memainkan peran penting dalam mengelola makan secara emosional. Dengan merencanakan makanan dan memilih makanan yang lebih sehat, individu dapat meningkatkan kendali atas nutrisinya dan mengurangi kemungkinan makan secara emosional karena pilihan makanan yang tidak sehat. Melibatkan anggota keluarga dalam perencanaan dan persiapan makan akan menciptakan rasa kepemilikan dan pemberdayaan, sehingga memudahkan keluarga untuk menerapkan kebiasaan sehat bersama.
  • Terakhir, mencari bantuan profesional, seperti terapi atau konseling, mungkin berguna bagi individu yang berjuang dengan makan emosional. Para profesional dapat memberikan panduan, dukungan, dan alat untuk mengembangkan hubungan yang lebih sehat dengan makanan dan mengelola emosi Anda dengan lebih efektif. Hal ini juga dapat mengatasi faktor psikologis mendasar yang berkontribusi terhadap makan emosional dan membantu individu mengembangkan mekanisme penanggulangan yang lebih sehat.

{{^userSubscribed}} {{/userSubscribed}} {{^userSubscribed}} {{/userSubscribed}}

“Makan secara emosional di keluarga India menimbulkan tantangan unik karena pentingnya makanan secara budaya,” kata Dr. Rajiv Kovil. Namun, dengan mengenali perilaku tersebut, mengembangkan mekanisme penanggulangan yang sehat, menciptakan lingkungan yang mendukung, melatih kewaspadaan dan perencanaan makan, serta mencari bantuan profesional, individu dapat mengatasi pola makan emosional dan mengembangkan hubungan yang lebih sehat dengan makanan dan emosi. Dengan menerapkan strategi ini, keluarga-keluarga di India dapat mengembangkan pendekatan yang positif dan seimbang terhadap pola makan dan kesejahteraan secara keseluruhan.”

]

SourceLarose.VIP

To top