Entertainment

Jaya Bachchan tentang anak-anak Gen Z yang mencari ‘validasi’ di internet; 'Saya belum pernah mendengar serangan kecemasan di masa kanak-kanak'

Jaya Bachchan bercerita tentang keresahan generasi muda (Kredit Foto: YouTube Navya Naveli Nanda)

Jaya Bachchan, Shweta Bachchan Nanda, dan Navya Naveli Nanda kembali tampil glamor di episode terbaru Vodcast What The Hell Navya Season 2. Percakapan mereka berpusat pada topik Internet. Jaya ji mengutip hal ini sebagai sumber validasi bagi generasi muda, sekaligus mencatat bahwa dia belum pernah mendengar serangan kecemasan di masa kanak-kanak, dan menganggap kecemasan tersebar luas.

Sebuah beat yang bercerita tentang kegelisahan generasi muda akibat internet.

Pada episode keenam What The Hell Navya 2, Jaya Bachchan berbagi pengamatannya tentang kebiasaan generasi muda, anak-anak Generasi Z, kepada cucunya Navya Naveli Nanda. Dia menyebutkan kecenderungan mereka untuk menjawab panggilan telepon dan membalas pesan teks dengan cepat, menyoroti bagaimana konten yang mereka konsumsi di perangkat seluler dan internet telah menjadi sumber utama “validasi.” Jaya ji menunjukkan bahwa kebutuhan validasi yang terus-menerus, baik untuk penampilan atau opini, berkontribusi terhadap peningkatan tingkat stres.

Ketika Navya bertanya apakah stres hidup berkurang sebelum adanya internet, Jaya ji menegaskan memang demikian. Terlepas dari klaim Naviya bahwa dia yakin dia tidak stres dan bisa mengatasinya dengan baik, Jaya membalas dengan menekankan bahwa kebenarannya tetap sama. “Kami tidak pernah mendengar serangan kecemasan di masa kanak-kanak,” katanya. “Saya belum pernah mendengarnya di masa kanak-kanak atau paruh baya saya.”

Jaya ji mengaitkan meningkatnya kecemasan dengan masuknya informasi secara terus-menerus. Menurutnya, banyaknya informasi, mulai dari standar kecantikan hingga tren gaya hidup, berkontribusi besar terhadap ketidakamanan generasi muda.

Shweta Bachchan Nanda mengungkapkan pandangan yang berbeda dari ibunya. Dia berpendapat bahwa meskipun kecemasan selalu ada, namun hal ini menjadi lebih dikenal dan didiskusikan secara terbuka di zaman modern. Shweta berkata, “Saya rasa saya merasa cemas karena saya harus menghadapi begitu banyak informasi yang masuk ke otak saya dan harus memproses semuanya dengan cepat. Tapi itu selalu ada.”

Shweta mengaku kepada Jaya ji bahwa dia juga terkadang merasa cemas, menyoroti semakin banyaknya suara yang menentang masalah kesehatan mental di masyarakat.

]

SourceLarose.VIP

To top