Sports

Penelitian mengenai cedera ligamen anterior (ACL) pada atlet wanita berjalan lambat dan berbeda-beda, kata seorang anggota parlemen Inggris.

Respons olahraga terhadap tingginya angka pemain sepak bola wanita yang menderita cedera ligamen anterior (ACL) “berbeda-beda dan lambat,” kata Komite Perempuan dan Kesetaraan Parlemen Inggris dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Selasa.

Duo Inggris Beth Mead dan Leah Williamson, pemain Belanda Vivianne Miedema dan pemain Kanada Janine Beckie termasuk di antara kelompok pemain elit yang melewatkan Piala Dunia Wanita 2023 karena cedera ACL.

Dalam laporannya yang berjudul “Hambatan kesehatan bagi anak perempuan dan perempuan dalam olahraga,” komite tersebut menyoroti kurangnya sepatu sepak bola yang dirancang khusus untuk perempuan.

“Selain potensi kaitannya dengan cedera ACL, terdapat bukti bahwa sepatu sepak bola menyebabkan masalah yang lebih luas bagi banyak atlet wanita,” ujarnya.

Industri harus bekerja lebih baik dalam meningkatkan ketersediaan peralatan dan perlengkapan khusus perempuan, tambahnya.

Terkait | UEFA memperkenalkan panel ahli untuk mempelajari cedera ACL pada pemain wanita

“Respon sektor ilmu olahraga terhadap masalah ACL berbeda-beda dan lambat,” kata laporan itu.

“Kami yakin bahwa masalah kesehatan sebesar ini yang menimpa para pemain sepak bola elit pria akan mendapatkan respons yang lebih cepat, menyeluruh, dan terkoordinasi dengan lebih baik.”

Komite juga telah meminta Komite Digital, Budaya, Media dan Olahraga (DCMS) untuk membentuk satuan tugas guna mengembangkan strategi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini.

Menurut laporan yang dirilis oleh Asosiasi Klub Sepak Bola Eropa pada tahun 2023, 82% pemain wanita Eropa mengalami ketidaknyamanan saat mengenakan sepatu bot.

Merek pakaian olahraga mengatakan mereka berinvestasi pada gaya wanita, namun berpendapat bahwa pengecer mungkin enggan menyediakan produk ini karena kurangnya kesadaran akan peluang bisnis yang semakin besar.

]

SourceLarose.VIP

To top